Sabtu, 13 Juli 2013

VPS IIX KVM

VPS KVM atau yang biasa dikenal dengan VDS(Virtual Server Dedicated), karena virtualisasinya yang sudah KVM sehingga tidak memungkinkan dari sisi penjual untuk melakukan oversell dan over node, server lebih stabil dari segi source dan speed



Untuk pengorderan Harap hubungi via Facebook Admin, supaya cepat dikerjakan

Selasa, 09 Juli 2013

Mengenal Virtual Private Server dan tips memilih VPS yang baik

VPS (Virtual Private Server) adalah sebuah terobosan paling canggih dalam teknologi virtualisasi server. VPS adalah sebuah physical server yang dibagi menjadi beberapa virtual private sever. Setiap VPS terlihat dan bekerja seperti sebuah jaringan server sistem yang sebenarnya, komplit vps dengan pengaturan sendiri untuk init script, users, pemrosesan, filesystem, dan sebagainya…
Dasar VPS
VPS bekerja seperti sebuah server yang terpisah
>
Anda tidak perlu online 24 jam, karena server selalu menyala, dan anda hanya tinggal mengkofigurasi atau mengaturnya dari laptop anda dengan catatan adanya koneksi internet
> VPS memiliki processes, users, files dan menyediakan full root access
> Setiap VPS mempunyai ip address, port nymber, tables, filtering dan routing rules sendiri.
> VPS dapat melakukan configurasi file untuk sistem dan aplikasi software
> setiap VPS dapat memiliki system libraries atau mengubah menjadi salah satu system libraries yang lain.
> Setiap VPS dapat delete, add, modify file apasaja, termasuk file yang ada di dalam root, dan menginstall software aplikasi sendiri atau menkonfigurasi root application software.
VPS

Anda bisa melihat gambar diatas, setiap VPS terpisah dengan VPS yang lain, setiap VPS memiliki aplikasi dan root user yang berbeda dari VPS yang lainnya.
Server yang digunakan sebagai VPS merupakan sebuah server mempunyai jumlah resources yang besar, tetapi ini bisa terabaikan jika sebuah VPS individu telah diijinkan untuk menggunakan resources dari semua vps. Ini menimbulkan VPS lain tidak bisa mengaccess CPU dan RAM. Maka untuk mengantisipasi itu kita menggunakan resource management.
Resource management ini mengijinkan kita untuk mengatur sebuah level minimum dari RAM dan CPU untuk setiap VPS. jadi apapun yang VPS lakukan ini tidak menjadi untuk VPS anda dan selalu dijamin agar tidak terpengaruh dan berfungsi secara normal. Hal tersebut juga megijinkan kita untuk segera memberi level maximum resource jika resource tersedia.


Yang perlu diperhatikan sebelum membeli VPS adalah
  1. Kebutuhan anda untuk menggunakan VPS, apakah digunakan hanya untuk hosting, build site, vpn/ssh tunneling, atau bahkan trading. Semakin rumit dan tinggi kebutuhan kita, maka disarankan untuk membeli atau mencari VPS dengan spek dan performa lebih tinggi
  2. Mencari data center sesuai kebutuhan anda, lengkapnya bisa dilihat disini
    http://budhitebe.blogspot.com/2013/07/tips-memilih-data-center-suatu-vps.html
  3. Mencari spesifikasi server yang digunakan semakin tinggi spesifikasi semakin bagus dan stabil kinerja si server
  4. Melihat Virtulaisasi yang digunakan lengkapnya bisa dilihat disini http://budhitebe.blogspot.com/2013/07/mengenal-virtualisasi-vps.html
  5. Untuk mengetahui seberapa max user bila digunakan untuk tunneling VPN/SSH adalah dengan cara mengetest speed server stabil di berapakah lalu dibgi dengan max user dan dihitung masing2 user dapat brapa speed maxnya serta faktor RAM yang digunakan misal 20 user download semua RAM 256 sangat tidak cocok untuk VPS, gunakan RAM yang lebih tinggi minimal 512MB
    Saran ane sesuai RAM adalah
    256mb:10 user max
    512mb:15-20 user
    1GB:20-30 user
  6. Yang pasti pelayanan fast respon, dan harga yang ditawarkan namun biasanya prinsip ekonomi berlaku, ada harga ada rupa
Sekian dari ane kalau ada yang minta tambahan comment saja di grup atau di blog ini
terimakasih

Mengenal virtualisasi VPS


Perbandingan antara OpenVZ, XEN, KVM dan Cloud VPS - Pada dasarnya masing-masing mesin VPS tersebut memiliki harga yang berbeda termasuk keunggulan dan kekurangan yang unik. Informasi di bawah ini akan memberikan penjelasan singkat dari masing-masing sehingga sobat dapat memutuskan sendiri:


OpenVZ


OpenVZ adalah adalah sebuah platform virtualisasi berbasis Linux dan berdasarkan Linux Kernel. OpenVZ memungkinkan sebuah server fisik untuk menjalankan beberapa contoh sistem operasi terpencil dikenal sebagai kontainer.

OpenVZ hanya dapat menjalankan sistem operasi berbasis linux seperti Centos, Fedora, Gentoo, dan Debian. Salah satu kelemahan dari pengguna OpenVZ tidak dapat melakukan modifikasi kernel.

Semua server virtual harus bergaul dengan versi kernel host berjalan pada. Namun karena tidak memiliki overhead dari hypervisor benar sangat cepat dan efisien melalui KVM, Xen, KVM, VMware dan Cloud.


KVM, Xen, VMware


Tiga jenis VPS platform dapat ini dikelompokkan ke dalam kategori yang sama karena mereka bekerja hampir identik. Perbedaan yang mereka miliki tidak akan terlihat pada server virtual dan pengguna akhir.

Ketiga platform menyediakan sumber daya virtualisasi benar tidak dibagi antara kernel host atau server virtual lainnya. Hampir semua sistem operasi dapat berjalan di tiga platform. Kami memilih untuk menggunakan platform KVM karena didukung oleh sistem operasi Centos yang kita gunakan sebagai OS host.


Cloud


Cloud adalah perusahaan istilah baru besar dan kecil yang menendang sekitar. Tidak ada definisi yang benar tentang apa yang awan atau bagaimana yang seharusnya dirancang. Dan menurut pendapat kami istilah "awan" yang berlaku untuk VPS hosting tidak berbeda kemudian VPS yang memiliki failover, redundansi atau cadangan.

Jadi coining sebuah istilah baru "awan" dan hype ekstra benar-benar tidak perlu. Pengaturan suatu awan khusus berjalan pada platform KVM, XEN, atau VMware.

Perbedaannya adalah pada jenis perangkat keras yang digunakan. daripada harus penyimpanan yang berada pada server host semua data disimpan pada yang jauh lebih besar SAN / NAS array dengan beberapa disk. Raid digunakan untuk mencegah kegagalan disk dalam array fisik.

Tips memilih data center suatu VPS

Bingung pilih data center dimana cek dibawah ini gan ada Lokal. Singa, Jepang, USA

Lokal
kelebihan: 
+enak buat game onlnean
+ping imut sekitar 60ms-200ms
+ga ribet download di server-server lokal karena ga d block ip
+Sudah menggunakan Port speed IIX/lokal up to 1GBps 
+lebih kencang dari singa maslah download di server lokal
kekurangan:
-namaanya juga lokal ya jago kandang ga kuat dibawa go internasional, speed intl bisa sampe stgah atau sepertiganya dari lokal
-Port speed internasional/IX hanya up to 20Mbps 
-kurang cocok buat yang suka maen2 ke server luar 

SINGA
plus:
+ping lumayan kecil sekitar 150ms-250ms walau kalah imut sama lokal
+enak buat maen ke luar atau ke lokal
+Sudah menggunakan Port speed internasional up to 1GBps
+speed luar menang 2x lipat daripada server lokal
kekurangan:
-ribet buat download atau maen game online indo dari idws, dan bbrapa situs lokal lainnya karena biasanya blok ip walau masih bisa diakali dengan proxy
-kalau download dari server lokal ttp kalah sedikit dibanding dengan lokal
-harga lumayan beda sedikit dari lokal, tapi ya harga ga pernah bohong kok

Jepang:
Plus:
+enak buat maen ke luar dan masih bsa lumayan maen ke lokal
+Sudah menggunakan Port speed internasional up to 1GBps+speed luar menang 2x lipat daripada server lokal
+Jarang penggunanya di Indonesia (lahan usaha yang bagus)
Kekurangan:
-belum familiar di mainak SSH
-ping lumayan sekitar 200ms-350ms
-transfer data masih kalah dengan singapore, bisa dibulatkan kualitasnya 80% mendekati singapore karena jarak ke Jepang dari indonesia lebih jauh 

USA
plus:
+Harga murah
+Sudah menggunakan Port speed internasional up to 1GBps 
+Cocok untuk newbie atau yang tidak mempunyai modal besar
kekurangan:
-Ping lumayan besar antara 250ms-600ms 
-Transfer data sangat kalah jauh dengan singapore/Jepang karena jarak dari Indonesia ke USA sangat jauh
-Kurang cocok untuk gaming, atau main ke server lokal

Lebih lengkapnya dikutip dari blog tetangga ini

Beberapa percaya lokasi server VPS sangat mempengaruhi. Yes, betul. Tetapi dimanakah lokasi server VPS terbaik? Okey, kita bahas dan ulas beberapa lokasi data centre (pusat data), tempat dimana server-server diletakkan. Diurutkan berdasarkan yang paling murah ke yang paling mahal (atas ke bawah):
  1. USA - West Coast.
    Kota-kota yang berada disini a.l: California, Oregon, Washington, dll.
    Menurut sebagian orang, Amerika bagian barat merupakan lokasi di USA
    yang terdekat dengan Asia Pasific (termasuk Indonesia).
    Tetapi setelah sekian lama, ternyata Asia Pasific sudah memiliki banyak koneksi
    backbone ke US West dan US East secara langsung. Kedua-duanya dengan
    menggunakan Fiber Optic bawah laut (biasanya dari Singapore ke West dan
    dari Hongkong ke East).
  2. USA - East Coast. Kota-kota yang berada disini a.l: Florida, Pennyslvania, dll.
  3. Eropa. Lokasi data
    centre / pusat data (tempat server-server diletakkan) di Eropa, antara
    lain: Jerman, Perancis dan Belanda. Saat ini Jerman dan Perancis menduduki
    rangking pertama dan kedua untuk kualitas server dunia karena kualitas dan manajemen jaringannya yang luar biasa baik
  4. Inggris. Lokasi data
    centre di pusat kota London, tetapi saat ini sudah mulai tersebar hingga
    ke utara Inggris (pinggiran kota), seperti kota Maidenhead. Inggris
    merupakan lokasi Data centre terbaik dan temahal di dunia.
  5. Asia Pasific. Dengan
    kota-kota besar seperti Hongkong, India, Singapore, juga di Middle East
    seperti Saudi Arabia (Dubai -meskipun belum cukup terkenal saat ini)
    sudah mulai menunjukkan gigi. Singapore menjadi yang paling terkenal,
    menyusul Malaysia (Indonesia kapan nih?)
  6. Indonesia (IIX). Dengan pusat data dibeberapa lokasi, dengan fokus di ibukota Jakarta.

Beberapa ulasan dan perbandingan:
  1. Saat ini server dan lokasi data centre termurah adalah di USA.
    Tetapi karena terjadi perang standar, sama seperti sony dengan
    playstation dan nintendo dengan wii (atau microsoft dengan xbox), maka
    pengelolaan server di USA sekarang cenderung kacau, sama seperti di
    negeri kita ini (loh?).

    Okey, coba tanya ya di Indonesia ada
    berapa gedung pusat data (data centre)? Jawabannya tak ada satu orang
    pun yang tahu (kalau yang besar-besar tahu, tapi yang kecil-kecil?).
    Persis! Pengelolaannya tidak terpusat alias diserahkan ke individu
    masing-masing, dan yang terjadi adalah saling tumpang tindih (bayangkan
    saja kalau frekuensi radio tidak diatur, semua boleh memancarkan sinyal
    sendiri-sendiri, apa yang terjadi). Ini semua diakibatkan karena sudah
    sedemikian banyaknya kebutuhan dan permintaan. Lalu bagaimana donk?
  2. Eropa,
    jauh lebih rapih, karena regulasi cukup ketat dan baik (dan penyedia
    data centrenya masih patuh). Eropa ke depan menjadi acuan untuk regulasi
    internet dan produk sejenisnya. Aturan pembangunan gedung untuk data
    centre saja sangat ketat dan tentunya harus 'eco labeling' (ramah
    lingkungan, nah tahu kan istilah green label itu berasal dari Eropa).
  3. Inggris,
    merupakan lokasi pusat data terbaik dan termahal saat ini (didukung
    aturan yang sangat ketat persis seperti di Eropa). Apalagi dibayar
    dengan GBP (plus tax 20% saat ini). Wow....
    Tapi jangan melupakan data centre di Inggris, merupakan nomor satu top di dunia untuk tingkat kehandalan.
  4. Bagaimana dengan Asia Pasific.
    Singapore bolehlah. Hongkong, kalau dapat lebih murah dari Singapore,
    boleh langsung ambil (kayanya paling mahal se asia pasific tuh). Hanya
    negara-negara asia pasific, negara-negara yang masih mahal menjual
    bandwidth internetnya (khususnya link nternationalnya). Singapore dan
    Hongkong punya link langsung internasional yang kualitasnya terbaik.
  5. Bagaimana dengan Indonesia.
    Sama seperti Asia Pasific, Indonesia menjual bandwidth termahal. Tapi
    saya dapat murah koq??? Iya itu link sesama lokal (Indonesia) nya murah.
    Tapl link internasionalnya bagaimana? Nah disini letak permasalahannya.
    Link internasional dari indonesia sangat tidak
    transparan pengelolaannya dan juga penjualannya. Anda mungkin membeli
    link internasional sebesar 1 MBps tetapi pada kenyataanya tidak segitu.
    Ya lumrah saja, karena memang kalau bisa dapat 1 MBps dengan harga murah
    pasti di'share' (patungan donk). Dan di'share' berapanya ini yang tidak
    pernah jelas (meski sudah ditulis 1:2 atau dibagi dengan dua orang saja
    hehehehe). Percaya???
Informasi Seputar Latency:

  1. Latency normal dari Indonesia ke VPS USA = 210 ms
  2. Latency normal dari Indonesia ke VPS Eropa = 350 ms
  3. Latency normal dari VPS USA ke broker Eropa = 120 ms
  4. Latency normal dari VPS EROPA ke broker Eropa/Inggris = 30ms
  5. Latency normal dari VPS Eropa ke broker USA = 100 ms

#ini hasil copas tahun 2012 waktu ane beli server vps buat trading FOREX jd latency dihitung ke Broker Eropa,sampai sekarang hampir gak da perubahan dari data di atas.

Senin, 08 Juli 2013

Tips Memilih Lokasi Server VPS




Beberapa percaya lokasi server VPS sangat mempengaruhi. Yes, betul. Tetapi dimanakah lokasi server VPS terbaik? Okey, kita bahas dan ulas beberapa lokasi data centre (pusat data), tempat dimana server-server diletakkan. Diurutkan berdasarkan yang paling murah ke yang paling mahal (atas ke bawah):
  1. USA - West Coast.
    Kota-kota yang berada disini a.l: California, Oregon, Washington, dll.
    Menurut sebagian orang, Amerika bagian barat merupakan lokasi di USA
    yang terdekat dengan Asia Pasific (termasuk Indonesia).
    Tetapi setelah sekian lama, ternyata Asia Pasific sudah memiliki banyak koneksi
    backbone ke US West dan US East secara langsung. Kedua-duanya dengan
    menggunakan Fiber Optic bawah laut (biasanya dari Singapore ke West dan
    dari Hongkong ke East).
  2. USA - East Coast. Kota-kota yang berada disini a.l: Florida, Pennyslvania, dll.
  3. Eropa. Lokasi data
    centre / pusat data (tempat server-server diletakkan) di Eropa, antara
    lain: Jerman, Perancis dan Belanda. Saat ini Jerman dan Perancis menduduki
    rangking pertama dan kedua untuk kualitas server dunia karena kualitas dan manajemen jaringannya yang luar biasa baik
  4. Inggris. Lokasi data
    centre di pusat kota London, tetapi saat ini sudah mulai tersebar hingga
    ke utara Inggris (pinggiran kota), seperti kota Maidenhead. Inggris
    merupakan lokasi Data centre terbaik dan temahal di dunia.
  5. Asia Pasific. Dengan
    kota-kota besar seperti Hongkong, India, Singapore, juga di Middle East
    seperti Saudi Arabia (Dubai -meskipun belum cukup terkenal saat ini)
    sudah mulai menunjukkan gigi. Singapore menjadi yang paling terkenal,
    menyusul Malaysia (Indonesia kapan nih?)
  6. Indonesia (IIX). Dengan pusat data dibeberapa lokasi, dengan fokus di ibukota Jakarta.

Beberapa ulasan dan perbandingan:
  1. Saat ini server dan lokasi data centre termurah adalah di USA.
    Tetapi karena terjadi perang standar, sama seperti sony dengan
    playstation dan nintendo dengan wii (atau microsoft dengan xbox), maka
    pengelolaan server di USA sekarang cenderung kacau, sama seperti di
    negeri kita ini (loh?).

    Okey, coba tanya ya di Indonesia ada
    berapa gedung pusat data (data centre)? Jawabannya tak ada satu orang
    pun yang tahu (kalau yang besar-besar tahu, tapi yang kecil-kecil?).
    Persis! Pengelolaannya tidak terpusat alias diserahkan ke individu
    masing-masing, dan yang terjadi adalah saling tumpang tindih (bayangkan
    saja kalau frekuensi radio tidak diatur, semua boleh memancarkan sinyal
    sendiri-sendiri, apa yang terjadi). Ini semua diakibatkan karena sudah
    sedemikian banyaknya kebutuhan dan permintaan. Lalu bagaimana donk?
  2. Eropa,
    jauh lebih rapih, karena regulasi cukup ketat dan baik (dan penyedia
    data centrenya masih patuh). Eropa ke depan menjadi acuan untuk regulasi
    internet dan produk sejenisnya. Aturan pembangunan gedung untuk data
    centre saja sangat ketat dan tentunya harus 'eco labeling' (ramah
    lingkungan, nah tahu kan istilah green label itu berasal dari Eropa).
  3. Inggris,
    merupakan lokasi pusat data terbaik dan termahal saat ini (didukung
    aturan yang sangat ketat persis seperti di Eropa). Apalagi dibayar
    dengan GBP (plus tax 20% saat ini). Wow....
    Tapi jangan melupakan data centre di Inggris, merupakan nomor satu top di dunia untuk tingkat kehandalan.
  4. Bagaimana dengan Asia Pasific.
    Singapore bolehlah. Hongkong, kalau dapat lebih murah dari Singapore,
    boleh langsung ambil (kayanya paling mahal se asia pasific tuh). Hanya
    negara-negara asia pasific, negara-negara yang masih mahal menjual
    bandwidth internetnya (khususnya link nternationalnya). Singapore dan
    Hongkong punya link langsung internasional yang kualitasnya terbaik.
  5. Bagaimana dengan Indonesia.
    Sama seperti Asia Pasific, Indonesia menjual bandwidth termahal. Tapi
    saya dapat murah koq??? Iya itu link sesama lokal (Indonesia) nya murah.
    Tapl link internasionalnya bagaimana? Nah disini letak permasalahannya.
    Link internasional dari indonesia sangat tidak
    transparan pengelolaannya dan juga penjualannya. Anda mungkin membeli
    link internasional sebesar 1 MBps tetapi pada kenyataanya tidak segitu.
    Ya lumrah saja, karena memang kalau bisa dapat 1 MBps dengan harga murah
    pasti di'share' (patungan donk). Dan di'share' berapanya ini yang tidak
    pernah jelas (meski sudah ditulis 1:2 atau dibagi dengan dua orang saja
    hehehehe). Percaya???
Informasi Seputar Latency:

  1. Latency normal dari Indonesia ke VPS USA = 210 ms
  2. Latency normal dari Indonesia ke VPS Eropa = 350 ms
  3. Latency normal dari VPS USA ke broker Eropa = 120 ms
  4. Latency normal dari VPS EROPA ke broker Eropa/Inggris = 30ms
  5. Latency normal dari VPS Eropa ke broker USA = 100 ms

Biar ga repot2 cari vps sesuai data center negaranya boleh dilirik cloud vps ane ada 12 pilihan negara data center

Minggu, 07 Juli 2013

Cara SpeedTest VPS


Login via putty/bitvise sebagai root

Lalu ketikkan command
wget http://upload.ugm.ac.id/878speedtest-cli.py

Tunggu sampai instalasi selesai lalu ketikkan command

Untuk VPS Singapore
python speedtest-cli.py --share --server=2054

Untuk VPS Japan
python speedtest-cli.py --share --server=2725

Untuk VPS Lokal
 python speedtest-cli.py --share --server=282

Untuk VPS USA
python speedtest-cli.py --share --server=2065

Hasilnya bisa dilihat di bawah





Cloud Server versus VPS

  • Disini ane mau ngbahas tentang server yang banyak dijual saat ini,,seperti ada yang jual VPS dan Cloud Server untuk server SSH, VPN, bahkan webhosting. Disini ane jelasin one by one biar nggak salah kaprah n masih bingung bagus mana sih, aman yg mana sih, stabil yg mana sih, dll.1. Virtual Private Server ( VPS )
    • Apa sebenarnya VPS? 
      Sebuah VPS kadang-kadang disebut sebagai ‘Virtual Private Server’
      atau ‘Node.’ Sebuah VPS mendapatkan namanya dari satu shared physical
      server (atau node) yang terbagi menjadi beberapa ‘virtual’ slice server
      yang lebih kecil. Setiap slice dijual kepada pelanggan yang berbeda
      untuk mereka gunakan. Sebuah platform VPS tradisional hanya dapat
      menjalankan satu sistem operasi pada setiap physical server. Pelanggan
      VPS pada physical server yang sama semua akan menggunakan sistem operasi
      yang sama. Biasanya, penyedia VPS menggunakan teknologi yang disebut
      ‘container’ untuk mengisolasi beberapa pengguna pada server tunggal dari
      satu sama lain saat mengiris sebuah contoh shared dari sistem operasi.
    • VPS node oversold menyebabkan server menjadi lambat atau crash
      Sejauh ini masalah terbesar VPS adalah penyedia VPS biasanya banyak
      menjual node mereka, dengan membuat satu mesin physical host berjalan
      dengan terlalu banyak pelanggan. Ini berubah menjadi mimpi buruk alokasi
      sumber daya yang menyebabkan kinerja yang buruk atau gangguan server
      yang mempengaruhi semua pelangga.. Jika physical gagal, semua pelanggan
      VPS pada server yang akan turun. Inilah sebabnya mengapa VPS tidak dapat
      menyediakan ketersediaan yang tinggi. Sayangnya, pelanggan tidak bisa
      memprediksi kapan hal ini mungkin terjadi, tapi pasti akan terjadi.
    • Bagaimana keamanan pada VPS
      Ada kekhawatiran keamanan yang sering terjadi dengan VPS. Jika
      pelanggan pada shared server tidak mengambil keamanan yang serius, dan
      hacked atau menerima virus berbahaya, maka aplikasi VPS anda juga bisa
      terpengaruh secara negatif. Anda harus ingat bahwa pada node VPS, anda
      tidak memiliki pengetahuan atau kontrol atas apa yang pelanggan lain
      dapat lakukan. Untuk alasan ini, VPS tidak boleh dipertimbangkan untuk
      aplikasi bisnis kritis.
    2. Cloud Server
    • Cloud Server adalah contoh server virtual yang menyediakan pengguna
      dengan satu set berdedikasi dan dilindungi dari sumber daya mesin. Pada
      Infrastruktur Cloud, setiap cloud server benar-benar terisolasi dari
      yang lain, menyediakan pelanggan dengan kemampuan skala sumber daya
      server mereka on-demand. Dengan cloud server anda selalu mendapatkan
      jumlah penuh CPU yang dialokasikan, Memory, Disk, dll yang kamu bayar.
      Karena sifat dari arsitektur cloud server tidak bisa ‘overrsold.’
    • Instal Sistem Operasi pada Pilihan Anda
      Teknologi KVM yang menjadi fungsi  sebagai dasar untuk Cloud Server memungkinkan setiap pengguna untuk menjalankan salinan terisolasi mereka sendiri pada sistem operasi pilihan mereka, menyediakan pengguna
      dengan lebih banyak kontrol atas lingkungan server virtual mereka. Hal
      ini memungkinkan pelanggan untuk mengalami kinerja yang lebih tinggi,
      konfigurabilitas lebih dalam, isolasi kuat dan jaminan keamanan
    • Keamanan DataTidak seperti VPS, Cloud Server dijalankan dalam lingkungan yang
      aman dengan server terisolasi sendiri tanpa risiko pada data anda. Jika
      pelanggan cloud server yang mendapat virus atau hack, maka server
      pelanggan lain tidak akan terpengaruh. Selain itu, setiap pelanggan
      cloud dapat menerapkan langkah-langkah keamanan tambahan mereka sendiri
      untuk pengguna individu mereka karena mereka memiliki kontrol penuh pada
      aplikasi dan konfigurasi sistem operasi mereka.


     
    Cloud Server versus VPS
    Sebelum kita masuk ke perbedaan,mari kita menjelaskan bagaimana mereka sama.
    • VPS maupun Cloud Server menggunakan lingkungan virtual
    • VPS maupun Clod Server menggunakan sumber daya dari  sebuah hypervisor single.
    Seperti yang Anda mungkin sudah ketahui, baik VPS dan Cloud Server
    menggunakan dasar lingkungan virtual yang sama untuk bisa berjalan.
    Jenis virtualisasi akan sangat tergantung pada penyedia, berbagai metode
    virtualisasi dapat digunakan untuk menawarkan VPS atau Cloud Server.
    Meskipun penyedia perangkat lunak kami, OnApp memiliki dukungan untuk Xen, VMware dan lain-lain. Kami telah memilih platform virtualisasi Xen untuk Cloud Server kami.
    Ada salah kaprah yang populer tentang Cloud Server adalah bahwa
    mereka dapat menggunakan sumber daya dari beberapa server. Ini
    sebenarnya tidak benar. Sebuah Cloud Server hanya dapat menggunakan
    sumber daya dari sebuah mesin tunggal. Sayangnya, sementara teknologi
    telah begitu jauh, kita masih tidak dapat mengumpulkan sumber daya
    secara bersama-sama dari beberapa mesin untuk bekerja dalam hubungannya
    satu sama lainnya.

    Apa sih manfaat dari Cloud Server dibanding VPS ?
    Disamping memiliki kesamaan dengan VPS, Cloud Server
    memiliki beberapa keuntungan yang signifikan. Cloud Server memiliki empat keunggulan utama
    dibandingkan dengan VPS.
    • Fleksibilitas hampir tanpa batas dari sisi ukuran sumber daya.
    • Upgrade sumber daya dalam sekejap, kadang-kadang bahkan tanpa memerlukan reboot.
    • Secara Signifikan mempunyai redundansi yang lebih baik
    • Sentralisasi penyimpanan (storage) secara redundan
    Dua keunggulan pertama memungkinkan Cloud Server Anda bisa di-upgrade
    ke spesifikasi server yang jauh lebih tinggi, dan Anda dapat
    melakukannya dengan cepat. Ini berarti bahwa jika situs Anda mulai
    menerima sejumlah besar traffict, Anda tidak perlu untuk melakukan
    migrasi situs Anda ke server baru. Anda hanya cukup menambahkan lebih
    banyak sumber daya, dan perubahan akan segera berlaku pada server yang
    ada.
    Dalam lingkungan VPS, server Anda di-host di satu
    hypervisor, biasanya dengan hard drive yang dikonfigurasi menggunakan
    RAID 10. Bukan setup yang buruk. Dengan Cloud Server, server Anda dapat
    host di salah satu hypervisor yang ada di 'cloud' tersebut, karena data
    Anda di-host pada sistem penyimpanan terpusat yang disebut SAN. Dengan
    pengaturan ini, jika hypervisor gagal, hypervisor yang lain dapat
    mengambil alih pekerjaan hosting server cloud Anda. Kebanyakan penyedia
    'cloud' juga mengambil satu langkah lebih jauh, dengan mereplikasi data
    pada beberapa unit SAN. Ini berarti bahwa jika salah satu SAN gagal maka
    yang lain akan mengambil alih proses hosting data Anda.
    Kesimpulannya adalah Cloud Server pada dasarnya sama dengan VPS dengan tambahan perbaikan yang signifikan padanya. Dengan
    pertimbangan bahwa Cloud Server juga ditawarkan dengan kisaran harga
    yang sama seperti VPS, maka tidak ada alasan untuk tidak
    mempertimbangkan Cloud Server.

    CLOUD SERVER NEGARA MANA KOK KEBACANYA DI NEGARA LAIN?
     itulah keunggulan cloud server karena dia selalu mencari  IP darimana saja karena sistem cloud menjadi IP yang bekerja bisa paling optimal
    contoh VPS Singapore Softlayer, saat kita track IP terbaca US/negara laintenang saja itu hanya IPnya kok, karena dia mencari IP teroptimal,
    kalau kita traceroute atau kita lacak IPnya pasti ISPnya tetap softlayer dan data centernya masih di singapore
    lebih jelas coba yuk lihat ini
    di trace IP pertama memang terbaca IP berada di negara USA
    tapi kita scroll dulu kebawah dan kita lihat eng ing eng ternyata data centernya msih di singapore broo

    So... pilih yang mana nih?? ane sendiri pilih yang Cloud Server :D




    #CMIIW

VPS Lokal IIX

HARGA DAN SPESIFIKASI






Pemesanan dan cek stock harap kontak via FACEBOOK ane atau masuk ke Group Facebook untuk lebih jauh.


VPS USA

HARGA DAN SPESIFIKASI




Pemesanan dan cek stock harap kontak via FACEBOOK ane atau masuk ke Group Facebook untuk lebih jauh.


Sabtu, 06 Juli 2013

TUTORIAL LIMITASI LOGIN AKUN SSH


  1. Sebelumnya pastikan dahulu open ssh yang anda gunakan adalah open ssh versi biasa bukan HPN, dan sebagainya
  2. Masuk ke terminal VPS via putty mengunakan root
  3. ketikkan di terminal  nano /etc/security/limits.conf


    buka limits.conf
    nano /etc/security/limits.conf

    kemudian edit :

    #/etc/security/limits.conf

    ganti menjadi :

    /etc/security/limits.conf
    #
    #Each line describes a limit for a user in the form:
    #
    #<domain> <type> <item> <value>
    #* soft core 0
    #* hard rss 10000

    user1 hard nproc 1
    user2 hard nproc 1
    user3 hard nproc 1
    user4 hard nproc 1
    #End of file
    ganti dengan :
    End of file

    user1=nama user yang ingin dilimit

    hard nproc 1=jumlah maksimum proses hanya 1 kalu ingin diganti angka lain juga gpp,
    1 login=1 proses

    bisa juga menggunakan command @namagrup hard nproc 1 untuk melimit semua user yang ada di grup itu daripada capek-capek ngelimit satu-satu per user







    4. Setelah itu tekan Ctrl+X lalu tekan Y lalu ENTER
    5. Jangan lupa kita restart dulu SSH nya dengan command
        service sshd restart
    6. Eng ing eng limitasi login akun sudah berhasil, bisa langsung ente test akun yang telah ente login

SPESIFIKASI DAN HARGA VPS USA MURAH

HARGA DAN SPESIFIKASI



Pemesanan dan cek stock harap kontak via FACEBOOK ane atau masuk ke Group Facebook untuk lebih jauh

yang menanyakan CONTROL PANEL, ane terangkan bahwa control panel dipegang langsung sama ane untuk semua VPS karena harga lisensi dari CONTROL PANEL itu lumayan mahal daripada buang2 biaya agan mendigan kalau mau reinstall OS tinggal sms HOST-nya atau PM HOST-nya aja ke facebook ane biar cepet

Menambah Port pada VPS

Pertama: Login ke vps ente melalui putty dan login sebagai root. Untuk cek port yang terbuka pada vps anda ketikan perintah berikut:

# netstat -ntulp

pasti tidak ada port 443

Kedua :  install nano untuk memudahkan pegenditan ane sendiri lebih enak dengan nano, dengancara ketikan perintah:

#yum install nano

tunggu sampai instalaasi selesai

Ketiga : Kalo udah selesai install nano, kemudian ketikkan lagi perintah:

# nano /etc/ssh/sshd_config

Kemudian edit seperti pada gambar. Gunakan panah pada keyboard untuk menggerakan. Kemudian tambahkan kata port 443 dan 143, jangan lupa hilangkan tanda # agar 
command tersebut aktif

selanjutnya ente tinggal tekan ctrl+x lalu ketik Y lalu enter

jangan lupa kita restart ssh nya dengan command:

# service sshd restart

selamat port 443 dan 143 telah aktif di vps anda dan bisa di akses via SSH

LANGKAH-LANGKAH AWAL MENGGUNAKAN VIRTUAL PRIVATE SERVER

1.      Yang pasti harus sudah punya VPSnya, biasanya nanti dari si penjual diberikan host/IP dan password untuk akses user root
2.      Adanya koneksi internet
3.      Memiliki software putty untuk mengakses terminal VPS
bagi yang belum punya bisa download disini PUTTY
4.      Masuk ke putty pada bagian host name isi IP yang diberikan dari penjual VPS anda lalu klik OPEN

 5.      Ketik root untuk mengakses hak admin super untuk mengatur VPS tekan enter lalu masukan password sesuai yang telah diberikan si penjual
Disini memang password tidak akan terlihat di terminal demi kemanan juga


6.      Segera ganti password terminal dengan cara ketikkan command
passwd
lalu tekan ENTER dan masukkan password barunya lalu ENTER dan konfirmasi sekali lagi dengan mengetik password yang baru saja dibuat

7.      Selamat ANDA sekarang resmi sudah bisa mengakses terminal VPS anda
Untuk pengaturan dan managing VPS selalu pantegin blog ane aja biar dapet ilmu2 dan tutorial terbaru